Selasa, 18 November 2014

Dalam Jarak Sejauh Ini

          Sebenar nya apa yang menyenangkan dalam jarak sejauh ini? Aku tak bisa langsung menatap matamu dan jemariku tak bisa menyentuh lekukan di pipi mu yang begitu manis. Ketika rasa rindu menggebu dan aku tak bisa langsung mendekap hangat tubuh mu. Itu semua membuat ku sedikit miris. Namun sejauh ini kita masih tetap bertahan dalam jarak ribuan kilometer yang sangat jelas membentang. Entah apa yang membuat kita masih tetap bertahan?
          Aku tahu dalam jarak sejauh ini kita tak mampu berbuat dan bergerak lebih banyak. Semua ini seakan-akan membuat aku dan kamu tak punya ruang untuk saling bersentuhan juga saling memandang. Setiap hari kita menahan rindu yang semakin menggebu dan tak kunjung reda. Inikah cara cinta menyiksa? Melalui jarak ribuan kilometer?
          Aku membayangkan jika kamu terus berada di samping ku dan merasakan juga apa yang aku rasakan. Mungkin tak akan ada air mata ketika kita sadar hanya tulisan dan suara yang mampu menguatkan kita untuk saat ini. Dan tentu saja tak akan ada ucapan rindu yang terlontar berkali-kali dari bibir kita, ketika perasaan itu semakin membabi buta
          Apakah yang kita pertahankan selama ini? Apakah yang kita andalkan sejauh ini? Sekuat apakah perasaan cinta kita? Menahan dan mempertahankan yang kadangkala menimbulkan pertengkaran. Tapi itulah manis nya jarak, ia membuat kita sadar tak ada cinta tanpa luka, tak adaa cinta tanpa rasa rindu.
          Apalah arti jarak ratusan kilometer selama kita msih mengeja nama yang sama? Apalah arti jauh nya jarak jika aku dan kamu masih sangat mungkin untuk mempertahankan semua nya? Kita memang jarang saling bergenggaman tangan, jarang saling berpelukan, dan sangat jarang saling berpandangan layak nya orang berpacaran lain nya. Namun percayalah tak saling bersentuhan bukan berarti cinta kita punya banyak kekurangan.
          Rasa cemburu, rasa ragu, dan rasa rindu sebenar nya adalah pemanis dalam hubungan kita. Tidak akan ada hal yang berat selama kita masih melewati nya berdua;melewatinya bersama. Selama bulan yang kita lihat masih sama, selama sinar matahari yang menyengat kulit kita masih sama hangat nya, maka pertemuan antara aku dan kamu masih akan tetap terjadi
          Jarak hanya sekedar angka jika kita masih memperjuangkan cinta yang sama. Jika aku adalah si gadis kecil pendamping hidup dalam kehidupan maka kamu adalah sang musafir kecil  penuntun hidup dalam keabadiaan.

by Vida Cadel Si Gadis Kecil

 

Rabu, 05 November 2014

Gadis Kecilku :)
          Seorang gadis yang penuh warna, mengalihkan seluruh pandanganku padanya senyumnya mampu membuatku terbang jauh melayang dalam irama rasa yang luar biasa, larut dalam waktu mengisi relung sepi dalam sanubariku, hari-hari kulewati dengan penuh harapan membumbung tinggi, menanti gadis kecilku pulang ke dalam dekapanku,akankah hari itu tiba ? entahlah aku tak tau, aku hanya yakin hari itu pasti datang selama nafas ini masih berhembus dan selama jantung ini masih berdetak.

          Saat kudengar tangisnya rasa bersalah menyayat perasaanku, ungkapan kata maaf hanya dibalas dengan ucapan “kamu tidak salah, saya yang salah”, dia adalah gadis kecilku yang terus berusaha tegar dalam gelora sakit yang dia rasakan, tangguh dalam bertahan dengan suatu keyakinan kuat yang dia miliki, dalam tangisnya aku hanya bisadiam merenungkan hal yang kulakukan, gelisah dan resah tak menentu  dengan rasa takut yang mendalam “akankah gadis kedis kecilku pergi meniggalkanku ?”, aku tak tau, aku hanya yakin dia tidak akan pernah pergi meninggalkanku sendiri karena dia adalah gadis kecilku.

          Dalam padatnya hariku dia selalu setia menanti waktu luangku, tak peduli betapa lelahnya dia menunggu, tak peduli betapa letihnya dia menanti, hanya sebatas untukmenyampaikan rasa rindu yang tak tertahankan, dia terus bertahan dan bersabar menahan gelora didalam hati yang menyayat logika berfikirnya, dialah gadis kecilku,seorang gadis yang penuh dengan kesabaran dalam penantian yang penuh dengan harapan.

          Saat mentari pagi menyongsong hariku sapaan manisnya menyambut pagiku, membuatku bersemangat menjalani hariku, dia hadir sebagai penyemangat memberikan kukekuatan untuk terus melangkah menapaki hidup, dalam lelah dan letih lembut sapanya sebagai sihir yang mampu menghilangkan itu semua, marah dan kesalnya saat ku tak mendengarkan nasihatnya menjadi bukti sayangnya padaku karena dia adalah gadis kecilku yang penuh cinta dan kasih.

          Kau begitu jauh untuk kurangkul dalam dekapan penuh kasih dan sayang, dalam jarak yang jauh terbentang lautan luas nan dalam, perasaan takut dan khawatir tiada henti menghampiri diriku dalam sepinya merindukan dia yang jauh disana,kukan tetap setia menunggu berusaha terus bersabar menanti sang waktu menghadirkan dia disisiku karena dia adalah satu-satunya gadis kecilku yang kucinta dan kusayang.

          Rasa resah dan bingung kerap menghampirinya menguji keyakinan dan kepercayaanya padaku, rasa ragu yang terus menerjang perasaanya “akankah aku mampu terus bertahan dalam kondisi ini ?” itu lah pertanyaan yang terus bersuara dalam hati kecilnya, namun dengan mantap dan penuh keyakinan dia berkata “aku pasti bisa bertahan karena aku adalah seorang pendamping sang musafir kecil” satu keraguan yang berusaha menggoyahkan hatinya untuk pergi meninggalkanku tak sebanding dengan seribu alasan untuk bertahan dan terus berjuang karena dia adalah gadis kecilku yang tangguh.

          Mengambil resiko besar menjalin sebuah ikatan dalam jarak yang membentang memberanikan diri menempuh perjalan panjang bersama sang musafir kecil mengarungi lautan rasa yang penuh tantangan dan misteri sebagai pengelana hidup dalam kehidupan adalah bentuk keberanian dan kedewasaan, dia hanya bermodalkan tekad dan keyakinan sebagai kekuatan dasar untuk menjalani itu semua, keluh kesahnya dalam perjalanan sebagai warna dan lelucon yang membuatku tersenyum karena Dia adalah seorang gadis kecil pendamping hidup dalam kehidupan.
 
By Sang Musafir Kecil